EPILEPSI / ALZEIMER


A.     Anak Kena Epilepsi? 
Tak jarang banyak orangtua yang frustasi begitu mengetahui anak mereka mengidap epilepsi atau kita lazim menyebutnya ayan. Bayangan kejang-kejang mendadak yang menakutkan dan masa depan suram langsung berkelebatan. Meski tak ada pengobatan yang benar-benar menyembuhkan epilepsi, dengan bantuan pengobatan yang benar, sekitar 80% anak-anak yang mengidap penyakit ini mampu hidup normal. "Kita tak punya obat untuk menyembuhkan epilepsi, dan malangnya terapi serangan mendadak praktis tak ada. Cuma ada cara bagaimana mengelola serangan itu," kata William R. Turk, MD, Kepala Divisi Neurology di  Nemours Children's' Clinic, Jacksonville, Florida. "Tapi pada anak, tetap ada peluang. Jika orangtua dapat memberikan pengobatan tepat, serangan mendadak mungkin bisa dienyahkan".

Pandangan yang selama ini berkembang, epilepsi adalah sebuah penyakit turunan yang menular dan tidak bisa diobati. Ternyata hal ini dibantah oleh dua dokter anak yang merupakan pakar saraf anak FKUI/RSCM Jakarta, yakni Dr. Hardiono S Pusponegoro, Sp A dan Dr. Irawan Mangunatmadja, Sp A. Menurut kedua pakar tersebut, epilepsi bisa disembuhkan dengan total dan hanya 1% dari total penyandang epilepsi di Indonesia yang diturunkan secara genetika atau keturunan. Dan deteksi serta perawatan yang dini bagi penyandang epilepsi, terutama sejak balita sangat efektif menyembuhkannya dari penyakit epilepsi secara total.

Dr. Hardiono pernah memiliki pasien yang berobat padanya sejak kecil, dan sampai pasien itu SMA semua berjalan dengan baik karena ia tidak pernah kambuh di muka umum bahkan sangat jarang walaupun tidak di muka umum. Namun sayangnya ketika pasien itu memasuki kelas II SMU, ia harus bunuh diri karena tidak kuat menahan sanksi sosial dari masyarakat yang mengucilkkannya karena menganggap penyakit epilepsi yang diderita pasien tersebut menular dan semacam kutukan.
Hal ini tentunya sangat disayangkan oleh kedua dokter dan tidak sepatutnya terjadi. Oleh karena itu Anda harus mengubah cara pandang dan lebih aktif melakukan pendeteksian dini sejak balita agar epilepsi yang diderita balita Anda bisa diatasi dengan baik.

Salah satu cara yang paling ampuh adalah dengan memperhatikan gerakan-gerakan yang dilakukan balita Anda sejak lahir. Kalau saja balita Anda sering melakukan gerakan-gerakan yang aneh tanpa sebab dan berulang-ulang maka segera hubungi dokter anak Anda untuk menanyakannya. Kemudian perhatikan juga jika ia mulai sering terkejut (kaget) tanpa sebab yang jelas dan mengulangi sampai beberapa kali.

Penyebab epilepsi pada bayi masih sulit untuk dirumuskan para dokter dan lazim disebut idiopatik, namun yang pasti mereka tidak melihat kaitan yang jelas antara orangtua yang epilepsi dengan anak-anak mereka yang menyandang epilepsi juga seperti digembar-gemborkan saat ini. Selain itu juga sangat kecil jumlah penyandang epilepsi akibat keturunan. Maka sejak kini, jangan kucilkan siapapun yang menyandang epilepsi karena hal ini tidak ada bedanya dengan penyakit-penyakit yang lainnya. Apalagi jika ia anak Anda atau orang yang dekat di hati Anda.

Epilepsi Bisa Disembuhkan? 
Sekitar 400.000 anak di AS mengidap epilepsi, dan mereka dapat mengendalikan serangan mendadak itu serta mampu hidup normal. Lalu bagaimana jika anak kena serangan mendadak? Biasanya serangan ini berlangsung amat cepat, dan Anda tak punya cukup banyak waktu untuk berbuat sesuatu. Peristiwa kejang-kejang, dengan mulut mengeluarkan busa, seringkali menjadi momen yang mencekam bahkan menakutkan. Tapi sebagai orangtua, Anda harus sigap jika serangan itu sewaktu-waktu datang.

Bagaimana caranya?
<> Hindarkan anak dari benda-benda berbahaya yang berpotensi melukai dirinya
<> Kendorkan pakaian di area leher, termasuk ikat pinggang
<> Taruh bantal atau sesuatu yang lembut di bawah kepala
<> Baringkan dia menghadap ke satu sisi
 
Kapan saatnya memanggil ambulans?
<> Jika anak terluka selama mendapat serangan mendadak
<> Anak mungkin menelan air/cairan
<> Serangan berlangsung lebih lama dari lima menit

Hal yang tak boleh dilakukan selama anak mendapat serangan:
<> Meletakkan benda di mulutnya. Jika anak mungkin menggigit lidahnya selama serangan mendadak, menyisipkan  benda di mulutnya kemungkinan tak banyak membantu. Anda malah mungkin tergigit, atau parahnya, tangan Anda malah mematahkan gigi si anak.
<> Mencoba membaringkan anak. Orang, bahkan anak-anak, secara ajaib memiliki kekuatan otot yang luar biasa selama mendpt serangan mendadak. Mencoba membaringkan si anak ke lantai tdk hal mudah & tdk baik juga.
<> Berupaya menyadarkan si anak dengan bantuan pernapasan mulut ke mulut selama dia mendapat serangan mendadak, kecuali serangan itu berakhir. Jika serangan berakhir, segera berikan alat bantu pernapasan dari mulut ke mulut  jika si anak tak bernapas.
<> Hal yang tak boleh dilupakan adalah: Selalu menuliskan nomer-nomer darurat, seperti rumah sakit atau dokter, di tempat yang mudah dijangkau. Jika si anak mendapat serangan mendadak dan butuh pertolongan segera, Anda tak kalang kabut lagi mencarinya... Penyakit epilepsi ada beberapa jenis. Tidak semua jenis sama obatnya. Maka perlu tahu dulu, pertama apa betul epilepsi. Selain dari riwayat serangan, dipastikan dengan pemeriksaan EEG (elektroencephalography). Dari sana akan muncul jenis epilepsinya.

B.     Kemerosotan Mental (Kesulitan Konsentrasi dan Ingatan) & Tahitian Noni

Dewasa ini, masyarakat mengalami masalah ingatan lebih banyak dari sebelumnya. Masalah ingatan sebelum umur atau 80 tahun merupakan tanda tanda penyakit. Hilangnya ingatan secara akut bisa jadi merupakan gejala dementia atau dengan kata lain hilangnya kemampuan intelektual. Salah satu bentuk dementia adalah penyakit Alzheimer.
Dr. Alzheimer menemukan ketidaknormalan dalam jaringan otak seorang wanita yang meninggal karena penyakit mental yang tidak lazim. Dalam otak wanita ini, dia menemukan gumpalan abnormal (plak amyloid) dan pintalan syaraf, keduanya sekarang dikenal sebagai gejala-gejala Alzheimer.

Setiap tahunnya, penyakit Alzheimer mempengaruhi masyarakat dunia yang berusia di atas 65 tahun dan persentasenya terus meningkal. Bahkan setiap lima tahun jumlah penderita Alzheimer meningkat dua kali lipat. Biaya tahunan saat ini diperkirakan sudah melampaui 60 milyar dolar. Penyakit Alzheimer akan secara perlahan dan selanjutnya akan mengikuti suatu pola yg spesifik. Orang-orang yg menderita Alzheimer menjadi lupa akan kebiasaan & rutinitas mereka selama ini.

Meskipun para ilmuwan masih tidak mengetahui dengan pasti penyebab Alzheimer, atau dementia secara umum, terdapat beberapa faktor resiko penyebabnya. Usia, riwayat keluarga, tekanan darah tinggi, kolesterol yang tinggi dan rendahnya tingkat vitamin folat dapat menyebabkan seseorang mengidap Alzheimer. Isolasi secara sosial juga merupakan salah satu penyebab penurunan cognitif. Racun-racun dalam lingkungan serta trauma yang dialami otak sebelumnya juga dapat memicu timbulnya Alzheimer. Selain penyakit Alzhelmer, terdapat alasan lain di balik kesulitan ingatan. Medlkasl yang berbagai macam bagi lanjut usia dapat menyebabkan hilangnya ingatan sekaligus hilangnya nutrisi-nutrisi atau vitamin tertentu seperti vitamin E. Masalah thyroid Juga dapat mempengaruhi ingatan.

Penemuan terbaru juga menghubungkan timbulnya peradangan di sel otak dengan Alzheimer. Peradangan ini dipercaya disebabkan oleh enzim COX2, enzim yang sama yang dikaitkan dengan athritis dan beberapa kanker genetik. Noni juice telah terbukti sebagai penghambat COX2 dan oleh karena itu bisa membantu penderita Alzheimer dalam hal ini.

Masalah konsenuasi pada anak-anak (dan orang tua) adalah area lain dimana noni mungkin membantu. Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) atau autis adalah salah satu penyakit syaraf yang mempengaruhi tingkah laku, mood dan proses pembelajaran. Akhir akhir ini banyak perhatian mulai dicurahkan pada kelainan ini karena jumlah anak-anak yang didiagnosa mengidapnya berada pada angka yang mengkhawatirkan. Gejala-gejala ADHD antara lain ketidakpedulian, hiper aktif dn tingkah laku yang kasar. Mohon dicatat bahwa beberapa anak memiliki kelainan di atas tanpa perilaku hiper aktif. Beberapa ahli mengatakan bahwa satu anak dalam setiap kelas mengidap ADHD. Penyebabnya, sekali lagi, sulit diketahui secara pasti. Namun demikian, terdapat ketidaknormalan dalam kimiawi otak pada anak-anak pengidap ADHD dan kelainan ini biasanya turun temurun.

Dalam kasus ADHD, noni mampu membantu melalui kemampuannya untuk mengatur produksi beberapa zat kimia yang ada di otak (seperti serotonin) sekaligus meningkatkan kesehatan selular dalam otak secara keseluruhan.

Dalam penelitian Dr. Neil Solomon, dari 946 orang yang mengkonsumsi Tahitian Noni Juice 2 x Berat Badan untuk membantu kemerosotan mental 73% di antaranya melaporkan keberhasilan.