My Diary with DEFY


Diah Gani...
2012-09-27 00:05:00


Diah Gani, bioaktivis dari Bali memiliki pengalaman menarik dengan Defy Biotopical Age Intervention saat berlibur ke Cina, yang ketika itu suhunya 2 derajat Celcius, hampir mencapai nol derajat.
Diah bercerita bagaimana Defy berhasil ‘menyelamatkan’ kulitnya di tengah cuaca ekstrem dalam tulisan My Diary with DEFY berikut ini:

Akhir Januari 2012 saya mengikuti sebuah tour ke Cina bersama sejumlah teman-teman. Di negara tersebut suhu udara mencapai 2 sampai 6 derajat Celsius.
Begitu pesawat mendarat di Cina, dan saya turun dari pesawat, udara sangat dingin langsung menerpa. Wow, sungguh  perubahan suhu udara yang sangat kontras dari Denpasar, Bali, yang saat itu cukup panas.
Setelah memasuki hari ke tiga di Negeri Tirai Bambu,  pipi saya memerah seperti memakai blush on dan kulit pipi yang memerah tersebut mulai menebal. Keesokan harinya kulit tersebut mulai mengelupas dan perih, sehingga bedak tidak bisa menempel dengan baik. Ini hal menganggu buat saya.
Hari berikutnya saya memutuskan tidak menggunakan bedak dan memakai Defy lebih sering. Produk perawatan kulit andalan ini saya masukkan ke tas tangan dan selalu saya bawa ke mana pun selama mengikuti tur.
Jika biasanya saya menggunakan Defy Rejuvenating Serum sekali pada pagi hari dan satu kali Defy Face Lifting Night Cream di malam hari ditambah perawatan Defy Renewing Eye Treatment (untuk mata), saat itu saya putuskan untuk menambah pemakaian Defy sehingga setiap tiba di tempat tujuan wisata sebelum keluar dari bus saya oleskan Defy ke wajah saya terutama ke daerah yang mengelupas.
Saya terus lakukan "ritual oles" selama bepergian. Alhasil kulit wajah saya yang sempat mengelupas mulai membaik dan kulit wajah semula perih menjadi  pulih.  Saya sudah bisa mengaplikasikan bedak lagi.
Ternyata kawan saya, Mey Citra dan Ayu, yang bersama saya mengikuti tur tersebut, juga sangat senang dengan Defy. Mereka memakai produk ini sehinggai kulit wajah mereka menjadi kenyal, tidak kering atau terkelupas. Mereka merasa nyaman dan sangat tertolong dengan menggunakan Defy selama tur di Cina tersebut.
Sungguh suatu pengalaman yang sangat berkesan buat saya dan teman-teman bersama Defy. Ternyata Defy bukan hanya berfungsi menghambat enzim negatif dan menstimulasi enzim positif sehingga membantu mengembalikan kelembaban dan kekenyalan kulit saya, melainkan bisa menolong kulit dengan sangat cepat dari masalahnya kulit wajah yang disebabkan perubahan udara .
Akhir kata saya bersyukur bisa menikmati traveling saya dengan sukacita tanpa bermasalah dengan kondisi cuaca yang ada. Terima kasih Defy Biotopical!


Daisy & Family

2012-04-05 16:23:00
Dear diary..

Kesan, rasa dan efek PD (Percaya Diri) yang timbul setelah saya memakai Tepoema &  Defy langsung saja saya tularkan ke adik kandung perempuan saya yang lebih muda 3 tahun, Vonny Angelina Santoso namanya. Walaupun kami berdua bukanlah anak kembar, tetapi perasaan, feeling, bahkan selera kami bagai pinang dibelah dua.

Awal pertama mengenalkan Tepoema serta menyakinkan Vonny untuk mencobanya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Karena dia sudah terlanjur kecewa dan trauma oleh berbagai merek produk kosmetik lainnya, yang selalu memberikan janji-janji manis bahwa setelah pemakaian produk kosmetik tersebut, akan memberikan solusi untuk kulit wajah dia yang berjenis kulit kombinasi (sebagian wajah kering, hidung berminyak juga sering timbul jerawat).

Namun setelah melihat sendiri perubahan di wajah saya yang jarang berjerawat, bahkan terlihat segar berseri, Vonny langsung mau mencoba untuk menggunakan Tepoema. Karena hampir selama beberapa minggu, dia selalu mencari-cari pelembab yang cocok untuk kulit wajahnya namun tak kunjung ketemu juga. Frustasi, kecewa, bingung selalu menjadi ocehan curhatnya setiap saat bertemu saya. Namun setelah dia memakai Cleansing Gel, Equalizing Toner, Hydrating Lotion, dia merasakan langsung perbedaan yang nyata. Kulit wajahnya tak lagi kering, hidung berkurang minyaknya, jerawat secara bertahap berkurang. Komedo pun juga menjadi problem kulit wajah kami berdua, namun sekarang sudah ada Skin Revealing Exfoliator, komedo mana berani datang kembali, hehehehe… J

Sekarang setelah Vonny menggunakan Tepoema selama lebih dari 2 tahun, diluncurkanlah produk perawatan kulit wajah baru yang lebih spektakuler, mantap, fantastik, menakjubkan tak lain adalah Defy Biotopical Age Intervention. Wow sekarang Vonny langsung “say YES” sewaktu saya menunjukkan iklan Defy. Dia tak ragu lagi dan langsung berani mencoba karena dari awal dia sudah merasa cocok menggunakan produk perawatan kulit wajah (Tepoema) dari Tahitian Noni.

Pertama kali Vonny mencoba Defy Rejuvenating Serum, dia bercerita bahwa sangat menunggu-nunggu perubahan apa yang significant di wajahnya. Hasilnya benar-benar luar biasa, kulit wajah Vonny tampak jauh lebih berseri dan tentunya jerawat tidak banyak seperti dulu lagi. Seluruh kolega dan keluarga terkejut dengan adanya perubahan pada wajah Vonny dalam kurun waktu selama 3 bulan terakhir ini. Vonny pun juga merasakan kulitnya lebih segar dan tidak lagi mudah kering walaupun dia setiap hari bekerja di ruangan ber-AC dan berhadapan langsung dengan sinar matahari.

Begitu pula saat Vonny mencoba menggunakan Defy Face Lifting Night Cream, hasilnya benar-benar membuat kulit wajahnya segar dan juga tidak terasa lengket di kulit wajahnya saat bangun tidur pagi hari. Bahkan lingkaran hitam di bagian bawah matanya secara bertahap menipis berkat Defy Renewing Eye Treatment, karena Vonny sering kali tidur larut malam disebabkan tuntutan pekerjaannya untuk selalu stand-by di depan komputer. Sepaket Defy Biotopical Age Intervention benar-benar telah membantu Vonny serta berperan dalam mengembalikan PD nya yang sering kali menurun sewaktu bangun tidur pagi hari. Sekarang dia tak perlu lagi takut akan terkena paparan sinar matahari, lingkaran hitam di sekitar mata dan juga jerawat membandel.

Beda pula dengan pengalaman Mama saya sewaktu kuperkenalkan dengan Defy Biotopical Age Intervention yang juga tak kalah seru. Bagaimana tidak, karena selama ini Mama adalah pelanggan setia sebuah produk kosmetik mahal ‘Lancome’. Wah itu justru merupakan tantangan besar untukku agar bisa 100% meyakinkan Mama bahwa Defy ini jauh lebih bagus kualitasnya dibanding produk kosmetik merek lain. Apalagi membuat Mama jatuh cinta ke Defy, Tepoema seperti saya dan adik saya. Ejekan, remehan selalu jadi santapan saya, setiap saya berusaha cerita tentang Tepoema, Defy. Namun tanpa disangka-sangka ternyata sepaket Tepoema kulit kering yang saya simpan dirumah, dicoba diam-diam oleh Mama. Ehh, karena malu disangkanya balik kucing oleh saya, makanya Mama diam-diam memakai Tepoema tersebut.

Namun semenjak diinformasikan akan segera diluncurkan sepaket Defy Biotopical Age Intervention, Mama dan adik saya sudah memesannya jauh-jauh hari, katanya takut kalo nanti kehabisan produk Defy.

Wah-wah sungguh surprise yang luar biasa. Bahkan saat ini seluruh kolega, ataupun orang lain yang tak dikenal sering menebak keliru berapa usia Mama. Dan sering pula Mama disangkanya berusia 45 tahun. Wajah Mama terlihat lebih segar, berseri-seri, kencang merata, bebas lingkaran hitam di bagian bawah mata. Wow bahkan di usia Mama yang ke-55 kecantikannya tak kunjung berkurang. Amazing!

Terima kasih Defy… You are My Everything…!


Curahan Hati Mira Kurniasari

2012-05-22 00:09:00
Mira Kurniasari, Bioactivist dari Jakarta menyabet juara My Diary with Defy dari Jakarta, dan berhak menikmati fasilitas mewah hotel bintang lima di Jakarta selama 3 hari 2 malam bersama pasangan. Hadiah atau tanda penghargaan diserahkan oleh Country Director Tahitian Noni International Indonesia/Morinda Independen, Sartana alias Pak Ton beberapa waktu lalu.Seperti apa sih isi Diary Mira yang mengisahkan persahabatannya dengan Defy sehingga membuatnya terpilih sebagai pemenang kompetisi  ini? Kami akan berbagi My Diary with Defy yang ditulis Mira untuk Anda.

Ternyata dulunya Mira seorang yang tomboi, jarang merawat kulitnya. Perempuan usia 40 ini mulai merawat diri setelah bergabung sebagai IPC/Bioaktivis di TNI (Morinda Bioactives). Awalnya perempuan berkerudung ini merasa sayang menghabiskan uang untuk membeli produk perawatan kulit.
“Namun saya merasa tidak percaya diri saat bercerita ke orang lain mengenai produk Tepoema jika tak mencobanya. Saya akhirnya memakai Tepoema, kemudian Defy. Apalagi kulit saya mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan,” ujar wanita berkerudung ini.
Mira awalnya percaya dengan pola makan yang baik sudah cukup menjaga kesehatan kulit. “Awalnya saya pikir dengan hanya mengatur pola makan sudah cukup, ketimbang membuang uang untuk produk perawatan kulit,” ujar istri Dody Rahadian Utomo.
Hingga suatu ketika dia menyadari, merawat kulit dari permukaan kulit juga diperlukan. Untuk mendapatkan kulit yang sehat juga harus dibantu dengan produk peratawan kulit yang tepat. Jadilah Mira mengikuti facial Defy karena ketika itu ada promo pembelian voucher buy 1 get 1 free. Usai facial, Mira melanjutkan ikut workshop tentang Defy.
“Awalnya saya ikut workshop ini karena ingin tahu manfaat Defy. Bukan karena rutin memakainya, tetapi lebih tertantang karena komentar Pak Job ( Job Kus Devianof, Business Development Manager TNI) bisa tidak menjual Defy. Ini kesempatan yang baik untuk bisnis,” ujar Mira.
Saat workshop, Anita Krisnandari (Skincare Product Manager TNI) mengingatkan bahwa penuaan dini pada kulit bisa membuat penampilan kita terlihat lebih tua dari usia yang sebenarnya. “Saya seperti disadarkan. Jangan-jangan di umur 40 ini kulit wajah saya tampak seperti umur 45?” batin Mira.
Mira kemudian berselancar di internet untuk mencari tahu lebih banyak tentang penuaan dini. Bahkan pada analisis kulit di sebuah website, Mira menemukan kondisi kulitnya lebih tua 5 tahun dari usia yang sebenarnya. Tetap saja, hal itu tak membuatnya bersegera merawat kulit secara teratur. “Masih belum benar deh perawatannya. Masih sesempatnya saja,” ujarnya mengakui.
Hingga suatu ketika saat sedang bersantai bersama anak perempuannya, sang buah hati, Rahma, mengomentari kondisi kulit sang ibu. “Ih mama kulitnya berminyak, kerutan juga ada. Terus pori-porinya juga besar…”
Mira hanya tertawa ringan mendengar komentar itu. Namun tak urung dia tergoda untuk mengamati wajahnya dari dekat menggunakan cermin. “Tampaklah seraut wajah yang mulai keriput, muncul dua baris kerutan dalam di dahi karena saya sering terpaku di depan internet. Ada noda kecoklatan yang mulai muncul, pori-pori membesar  dan berminyak, serta ada komedo di area hidung. Persis seperti yang dikatakan anak saya,” ujar Mira.
Barulah Mira berpikir serius. “Sehat dan segar jauh lebih menarik daripada terlihat kuyu. Dengan tampilan kulit yang segar, kerja jadi lebih percaya diri. Juga lebih sedap dipandang, terutama oleh suami,” ujar Mira sembari tersenyum.
Mira berjanji akan serius merawat kulitnya dengan Defy. Semangat itu makin terlecut usai ngobrol dengan Ibu Oky Nurcahyo, Ibu Sisca dan Ibu Win Diana serta lainnya yang teratur menggunakan Defy. “Bu Oky mengatakan dengan Defy kulitnya lebih halus bercahaya. Sementara Bu Sisca di usianya yang sudah di atas 50 tahun, kulitnya lembut dan kenyal, terlihat segar. Ini menjadi pendorong saya untuk merawat kulit secara teratur dengan Defy di usia 40,” aku Mira.
Mira yakin tidak ada kata terlambat meskipun baru merawat kulit di usia 40. Awal Maret lalu Mira membeli produk Tepoema dan Defy, untuk dia gunakan sendiri secara rutin. “Saya pakai setiap hari. Baru seminggu pemakaian, efeknya terasa. Kulit menjadi tidak terlalu berminyak. Komedo di hidung yang biasanya banyak mulai jauh berkurang, kulit lebih lembut. Wah lumayan banget, jadi semangat nih pakai Defy,” ujar Mira sumringah.
Semangat Mira untuk menggunakan Defy secara teratur makin terlecut saat mendengar kisah Ibu Asminar, yang berusia di atas 60 tahun namun memiliki kulit jauh lebih muda dibanding 5 tahun sebelumnya.
“Beliau bercerita saat beliau difoto untuk mengambil visa Amerika, beberapa orang terkaget-kaget dengan foto paspor ibu Aminar yang dibuat 5 tahun lalu. Ibu Asminar tampak lebih muda pada foto saat ini dibandingkan foto  paspor 5 tahun yang lalu. Ini menyemangati saya untuk rutin menggunakan Defy,” ujar Mira.
Tak hanya Mira, ternyata suaminya, Dody, juga menggunakan Defy. “Dia memakai serum untuk mengatasi bekas jerawat. Hasilnya bagus. Dari situ saya yakin, kulit saya bisa lebih bagus jika teratur memakai serangkaian produk Defy,” kata Mira.
Setelah 3 minggu pemakaian, Mira mulai menghitung jumlah kerutan. “Ah, kerutan yang dalam mulai menipis. Bintik hitam di wajah juga tersamarkan. Kulit lebih lembut. Saya senang sekali. Makin percaya diri untuk memperkenalkan Defy kepada para downline ataupun teman-teman lain. Apalagi ada Defy dalam bentuk sachet yang memudahkan saya untuk memperkenalkan produk ini ke orang lain,” urai Mira.
Mulai kini dan seterusnya, Mira tak akan pernah berpaling dari Defy sebagai sahabat setia kulitnya. Nah, kini giliran Anda mengikuti jejaknya. Tidak pernah ada kata terlambat!

No comments:

Post a Comment